Sinarkaltim.id, Menteri keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa telah menyatakan terkait perubahan strategi
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perubahan ini merupakan peralihan dari yang sebelumnya
ketergantungan pada utang menuju pendekatan berbasis pendapatan. Perubahan ini menyoroti
bahwa pola pertumbuhan ekonomi sebelumnya yang begitu ketergantungan pada pinjaman.
Strategi baru yang di sampaikan oleh menteri keuangan ini, bertujuan untuk pengelolaan fiskal
kontra-siklus, yang dimana menekankan pentingnya meningkatkan pendapatan nasional guna
mendukung ekspansi ekonomi tanpa mengakumulasikan utang lebih lanjut.
Menurut purbaya, yang terpenting ialah proses mempercepat pertumbuhan ekonomi,
sehingga negara tidak perlu menambah utang. Dapat dikatakan bahwa pendapatan negara juga
dapat meningkat. Mengingat demi mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, sebelumnya
Purbaya telah menyalurkan dana sebesar 200 T ke bank-bank dengan tujuan menggerakkan
roda ekonomi dan juga membuka lapangan pekerjaan baru.
“Saya pikir dengan me-manage uang yang betul, yang baik, dimana uang pemerintah
tidak mengganggu ekonomi, itu saja sudah signfikan ke pertumbuhan ekonomi dan otomatis
ke pendapatan pajak kita” ucap Purbaya pada 25 September 2025.
Lalu bagaimana strategi ini sebenarnya? Pemerintah berencana untuk mengurangi
pengambilan utang sebagai sumber pembiayaan negara namun, sebagai gantinya pemerintah
akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara lebih cepat sehingga pendapatan negara,
terutama pajak, dapat meningkat secara signifikan.
Dengan cara ini, kebutuhan pembiayaan negara dapat dipenuhi dari peningkatan
pendapatan yang dihasilkan oleh pertumbuhan ekonomi, bukan dari mengandalkan utang.
Selama ini pemerintah mengandalkan utang untuk memenuhi pembiayaan kebutuhan
pembangunan dan belanja dalam negara. Mengingat bahwa sebelumnya, pemenuhan
pembiayaan yang bergantung pada utang. Memang sudah sepatutnya untuk mempercepat
perputaran roda ekonomi, Indonesia perlu memutus rantai ini.
Strategi baru yang dipaparkan oleh Menteri Keuangan, merupakan strategi yang dapat
digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada utang dengan cara membuat ekonomi
tumbuh lebih cepat. Ekonomi yang tumbuh dengan baik, dipercaya akan meningkatkan
pendapatan negara. Sehingga pemerintah tidak perlu banyak berutang untuk membayar
keperluan belanja negara.
Strategi ini juga mengandung prinsip “countercyclical” yang dimana pada saat
ekonomi kuat, pemerintah tidak perlu menarik utang, namun ketika ekonomi sedang melemah,
pemerintah bisa saja memberi titah stimulus yang mungkin memerlukan utang. Strategi ini
bersifat tidak kaku karena menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang sewaktu-waktu bisa
saja berubah.
Sehingga strategi ini ingin membuat Indonesia mandiri secara finansial yang mana
dengan mengandalkan pendapatan negara, tidak dengan menambah utang terus menerus, yang
ini dimana akan menjadi sebuah pola yakni “gali lubang tutup lubang”.
Artinya, Purbaya selaku Menteri Keuangan ingin pengelolaan keuangan negara perlu
disesuaikan dengan siklus ekonomi. Sederhananya ketika ekonomi sedang dalam kondisi naik,
pemerintah tidak perlu mengambil utang baru. Namun jika ekonomi sedang butuh dorongan
maka pemerintah dapat memberikan stimulus ekonomi yang memungkinkan untuk
penambahan utang.
Dengan adanya penyesuaian ekonomi yang fleksibel, ini bertujuan untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi agar pendapatan negara berpacu dari pajak dan sumber lainnya, itulah
mengapa strategi ini mendorong perputaran ekonomi negara lebih cepat sehingga tidak
bergantung pada utang.
Singkatnya, jika ekonomi naik, maka pemerintah akan mengurangi pengambilan utang.
Lalu jika ekonomi negara membutuhkan stimulus, pemerintah dapat mengambil utang dengan
catatan, pemasukan utama negara tetaplah dari pendapatan negara, pengambilan utang hanya
sebagai dorongan ekonomi saja.
Oleh karena itu pendapatan negara didorong untuk terus meningkat agar beban utang
bisa ditekan sehingga strategi yang disampaikan oleh Menteri Keuangan dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Ini membuka banyak peluang baru di negara kita Indonesia tidak hanya
dapat mengurangi utang tetapi juga membuka banyak kesempatan kerja dalam banyak bidang.
Harapannya strategi ekonomi ini dapat berjalan sebagaimana mestinya, agar Indonesia dapat
mandiri tidak lagi mengandalkan utang.
Mengingat juga jika pertumbuhan ekonomi meningkat 1% maka potensi penerimaan
negara dapat meningkat sekitar Rp220 Triliun, yang pasti ini sangat membantu pemenuhan
pembiayaan negara. Tentunya ini menjadi harapan baru untuk ekonomi negara kita Indonesia.
Strategi Baru Indonesia: Dari Utang ke Pendapatan untuk Pertumbuhan EkonomiBerkelanjutan

تحميل...