Saat Mall Lembuswana penuh sesak karena antrean Cakwei Rp15 ribu dapat 2 Pcs, saya hanya bisa tersenyum getir. Bukan karena saya tidak bangga dengan ramainya festival Gebyar Kuliner Jakarta Pecinan Halal, melainkan karena saya sadar satu hal: UMKM kuliner Samarinda tak kalah rasa, tapi masih kalah suara. (ujar fahrizal ahyar)
Saya, Fahrizal Ahyar, pendiri MaknaKarya Foundation—forum pemuda dan UMKM Samarinda—merasa perlu menyampaikan bahwa ini bukan sekadar soal makanan. Ini soal momentum, keberanian branding, dan wajah UMKM kita yang belum tampil secantik yang dari Jakarta.
Festival ini membuktikan bahwa rasa bukan satu-satunya penentu kesuksesan kuliner. Yang tampil ramai hari ini adalah merek-merek yang mengerti bagaimana memikat visual, menciptakan atmosfer, dan menggandeng platform digital.
UMKM kuliner kita di Samarinda punya karak yang khas, sambal cocol yang bisa bersaing, dan kejujuran rasa rumahanyang tak kalah. Namun, mengapa mereka tidak ikut mengisi panggung ini?
Jawabannya sederhana: branding.
Banyak pelaku UMKM kita masih belum percaya diri tampil di panggung besar. Mereka takut kalah saing, tak punya kemasan menarik, atau belum melek strategi digital.
Sebagai pemuda dan pendamping UMKM, saya melihat langsung semangat itu terbentur keterbatasan. Inilah panggilan bagi kita semua—pemerintah, komunitas, swasta, dan media—untuk bersama-sama membangkitkan UMKM lokal
Sudah waktunya kita:
- Mendorong festival UMKM lokal yang setara atau lebih berani, bukan sekadar festival pinggiran.
- Memfasilitasi pelatihan branding, kemasan, digitalisasi, dan narasi produk untuk pelaku UMKM kuliner Samarinda.
- Menyediakan ruang—baik secara fisik maupun digital—agar UMKM lokal dapat berpentas di mall, event, maupun marketplace nasional.
Kami dari MaknaKarya Foundation telah memulai langkah ini melalui pelatihan-pelatihan sederhana dan inkubasi kecil. Tapi kami tahu, gerakan ini harus lebih besar.
Saya mengajak siapa pun yang peduli pada ekonomi lokal: mari kita buat “Gebyar Kuliner Samarinda”, bukan hanya sebagai respons, tapi sebagai simbol kebangkitan UMKM kita sendiri.
Jangan sampai anak-anak Samarinda hanya jadi penonton di rumah sendiri. Kita punya rasa, kita punya cerita. Sekarang waktunya kita punya panggung.
Salam dari dapur UMKM Samarinda,
Fahrizal Ahyar
Pendiri MaknaKarya Foundation
Pegiat UMKM dan Branding Specialis