SAMARINDA – Tingginya frekuensi penggunaan Stadion Gelora Kadrie Oening Sempaja kini mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mempertimbangkan kebijakan pembatasan kapasitas pengguna.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, Junaidi, intensitas kegiatan di stadion saat ini sangat tinggi, sehingga menyulitkan proses pemeliharaan rutin yang ideal.
“Memang kami lakukan pemeliharaan rutin, tetapi intensitas penggunaan stadion sangat tinggi, sehingga hampir tidak ada ruang dan waktu untuk melakukan pemeliharaan. Meski demikian, kami tetap berupaya melakukannya,” ungkapnya.
Selain itu, Junaidi menyoroti bahwa stadion masih membutuhkan peningkatan fasilitas. Pembatasan kapasitas diyakini akan memberi ruang lebih untuk meningkatkan kualitas sarana yang ada dan menjaga daya tahan fasilitas dalam jangka panjang.
“Masih banyak kekurangan, maka dari itu pembatasan harusnya bisa kita lakukan karena ini ranah publik,” lanjutnya.
Dengan kapasitas ideal di bawah 10 ribu orang, ia menyarankan agar acara berskala besar dialihkan ke Stadion Palaran yang memiliki kapasitas lebih memadai. Hal ini diyakini akan mengurangi tekanan terhadap Stadion Gelora Kadrie Oening dan memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengunjung.
“Harapannya, kegiatan dengan massa besar bisa dialihkan ke Stadion Palaran, sementara di sini kapasitasnya idealnya di bawah 10 ribu,” pungkas Junaidi.