TENGGARONG — Pengembangan sektor pariwisata di Kutai Kartanegara (Kukar) tak hanya bertumpu pada pelaksanaan festival budaya.
Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar mulai mengarahkan fokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM), destinasi, dan produk ekonomi kreatif (Ekraf) melalui kolaborasi yang lebih luas.
Plt Kepala Dispar Kukar, Arianto, menegaskan bahwa komponen penting dalam sektor pariwisata seperti SDM pelaku pariwisata, daya saing produk kreatif, hingga penguatan destinasi, membutuhkan pendekatan berbasis riset dan dukungan tenaga ahli.
“Di dalam pariwisata itu ada komponen penting seperti SDM pelaku pariwisata dan pelaku ekraf, penguatan destinasi, peningkatan daya saing produk ekonomi kreatif,” ujar Arianto.
Sebagai langkah nyata, Dispar Kukar akan melibatkan kalangan akademisi dalam penyusunan strategi pembangunan sektor pariwisata yang lebih terarah. Melalui kolaborasi ini, pihak akademik diharapkan dapat memberikan analisis tren, kebutuhan tenaga ahli, hingga rekomendasi kebijakan.
“Kita pasti gandeng akademisi karena tentu kami tidak bisa memikirkan semuanya sendiri. Jadi sangat terbuka kemungkinan untuk melibatkan pihak-pihak seperti akademisi atau tenaga ahli di sektor pariwisata,” katanya.
Saat ini, Dispar Kukar masih melakukan penyesuaian program terhadap kondisi anggaran. Kegiatan pariwisata yang berjalan saat ini sebagian besar berasal dari program Kukar Kaya Festival yang berorientasi pada pelestarian budaya lokal.
Menurut Arianto, pelaksanaan festival tetap menjadi prioritas utama, sementara program peningkatan kapasitas SDM dan kolaborasi dengan akademisi masih dalam tahap evaluasi dan penyusunan peta kebutuhan.
“Kita ingin melalui kolaborasi dengan akademisi kualitas pengembangan pariwisata di Kukar bisa meningkat dan berdampak langsung pada masyarakat,” tutupnya.