TENGGARONG – Jumlah rumah tangga petani yang terus menyusut hingga 13 persen menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar).
Di tengah kekhawatiran itu, muncul secercah harapan dari generasi muda yakni para petani milenial yang kini tergabung dalam Brigade Pangan.
Program ini tidak hanya menjadi solusi bagi regenerasi petani di Kukar, tapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah melalui pendekatan teknologi dan optimalisasi lahan tidur.
“Data menunjukkan kita mampu membangun petani milenial, datanya saat ini berjumlah 500 orang,” kata Bupati Kukar Edi Damansyah.
Program Brigade Pangan sendiri merupakan inisiatif Kementerian Pertanian (Kementan) yang disambut baik oleh Pemkab Kukar dan kini dikembangkan sebagai pilot project di empat kecamatan, yakni Marangkayu, Samboja, Anggana, dan Tenggarong, dengan cakupan lahan rawa mencapai 2.392 hektare.
Kukar juga mendapat kucuran anggaran Rp 47,4 miliar untuk mendukung program ini. Dana itu digunakan untuk pengadaan alat mesin pertanian (alsintan), pengolahan lahan, dan teknologi pertanian presisi seperti drone penyemprot.
Adapun bantuan yang diterima antara lain 12 unit traktor roda empat, 24 unit traktor roda dua, 10 unit rotavator, 12 unit drone penyemprot, 13 unit combine harvester hingga 24 unit power thresher.
“Peralatan seperti drone kan berbasis teknologi dan IT, yang digunakan anak muda,” ujar Edi.
Program ini juga dinilai sejalan dengan Misi ke-3 Kukar Idaman, yakni pembangunan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Saya fokus dan optimis bersama Pak Dandim supaya program nasional ini secara khusus di Kukar bisa berjalan,” tutupnya.
