Pemkab Kukar Optimistis Tingkatkan Produksi Beras Lewat Brigade Pangan

sinarkaltim.id

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) Muhammad Taufik
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar) Muhammad Taufik

TENGGARONG — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) makin serius memperkuat posisinya sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur.

Salah satu langkah yang kini digenjot adalah optimalisasi lahan pertanian melalui program Brigade Pangan, sebuah inisiatif strategis dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang diluncurkan pada 2025.

Program ini langsung mendapat respons cepat dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar.

Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik menyebut bahwa Brigade Pangan dirancang untuk mempercepat pengolahan lahan dan percepatan masa tanam, yang berujung pada peningkatan Indeks Pertanaman (IP).

Baca Juga  LKBB Kartanegara Se-Kaltim Open 2025, Kukar Siapkan Tim Terbaik Rebut Juara!

“Ini bagian dari sasaran optimalisasi lahan (oplah), agar produksi beras kita bisa meningkat signifikan,” jelas Taufik.

Targetnya, IP yang saat ini berada di angka 1,6 bisa naik menjadi IP 2, artinya lahan bisa panen dua hingga tiga kali dalam satu musim tanam.

Meski Kukar sudah mencatatkan surplus produksi beras sebesar 43 persen, Taufik optimistis angka itu bisa ditingkatkan lebih jauh melalui intervensi program ini.

Baca Juga  Dispora Kukar Fokus Penuhi Kebutuhan Spesifik Wirausaha Muda

“Brigade Pangan ini akan memperkuat posisi Kukar sebagai daerah penyokong kebutuhan pangan Kalimantan Timur, termasuk untuk Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujarnya.

Saat ini, Kukar telah membentuk 12 Brigade Pangan yang tersebar di sejumlah lokasi optimalisasi lahan. Seluruh unit mendapat dukungan langsung dari Kementan berupa alat mesin pertanian (alsintan) serta berbagai kebutuhan penunjang senilai lebih dari Rp40 miliar.

Baca Juga  Tiga Strategi Pemkab Kukar Kendalikan Inflasi

Langkah tersebut tidak hanya mempercepat produksi, tapi juga menciptakan sistem pendampingan teknis dan kolaboratif dengan petani lokal.

“Ke depan kami akan identifikasi lokasi-lokasi baru yang potensial, lalu mengalokasikan Brigade Pangan ke wilayah-wilayah tersebut,” tutup Taufik.

تحميل...

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar