KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) semakin serius dalam menurunkan angka stunting dengan memanfaatkan data keluarga berisiko stunting (KRS) dari BKKBN Kaltim sebagai dasar kebijakan dan intervensi.
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Nurizky Permanajati, menegaskan pentingnya penggunaan data ini sebagai dasar kebijakan yang efektif, bukan sekadar angka di atas kertas.
“Data ini bukan hanya sekadar angka di atas kertas, tetapi harus menjadi dasar dalam menyusun kebijakan dan program yang efektif,” tegas Nurizky.
Sekda Kukar, Sunggono juga menyatakan pentingnya tindakan nyata dari setiap OPD terkait untuk segera menindaklanjuti data tersebut di lapangan.
“Data yang telah diterima ini harus segera dipelajari dan ditindaklanjuti oleh OPD terkait,” ujarnya.
Pendekatan “New Zero Stunting” yang diusung oleh Bupati Kukar bertujuan untuk tidak hanya menangani kasus stunting yang ada, tetapi juga mencegah munculnya kasus baru.
Dengan memanfaatkan data KRS dan kolaborasi lintas sektor, Pemkab Kukar optimis dapat menurunkan prevalensi stunting, serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
“Jangan hanya mengandalkan angka di atas kertas, tetapi pastikan data ini benar-benar mencerminkan kondisi di lapangan agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran,” tutupnya.