TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menetapkan penguatan ketahanan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai arah utama pembangunan tahun 2026.
Plt Kepala Bappeda Kukar, Syarifah Vanesa Vilna, menekankan pentingnya strategi diversifikasi ekonomi.
“Untuk proyeksi 2025-2026 perlu diperhitungkan dampak perang dagang tersebut, karena bisa berdampak langsung pada harga ekspor komoditas utama kita yaitu batubara dan migas,” jelasnya.
Meski demikian, Syarifah menyebut Kukar mampu menunjukkan kinerja ekonomi yang membanggakan dalam beberapa tahun terakhir.
“Kita pernah sedikit di atas provinsi pada tahun 2021. Kemudian pada tahun 2023, laju pertumbuhan ekonomi Kukar bahkan berada di atas rata-rata nasional,” ujarnya.
Pertumbuhan ini ditopang oleh sektor-sektor unggulan daerah, khususnya tambang batubara dan migas. Namun ke depan, menurutnya, Kukar harus mulai beralih pada sektor-sektor lain yang bernilai tambah tinggi demi keberlanjutan ekonomi.
Selain aspek ekonomi, Syarifah juga memaparkan capaian positif pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kukar. Tren peningkatan terus berlanjut dan kini sudah masuk dalam kategori tinggi.
“Trennya meningkat. Posisinya memang masih di bawah provinsi, tapi sudah di atas rata-rata nasional,” katanya.
Ia merinci bahwa peningkatan IPM didorong oleh pertumbuhan daya beli masyarakat yang rata-ratanya mencapai 0,6 poin. Namun demikian, dua komponen lainnya, pendidikan dan kesehatan masih tumbuh lebih lambat.
“Peningkatan pada dua komponen itu rata-rata antara 0,1 hingga 0,3 poin. Artinya, investasi jangka panjang kita di bidang pendidikan dan kesehatan tetap terjaga, walau perlu terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari strategi pembangunan 2026, Bappeda Kukar menetapkan sejumlah langkah prioritas, termasuk peningkatan kapasitas tenaga kerja, pengembangan UMKM, serta perbaikan layanan pendidikan dan kesehatan.