Samarinda, 15 Agustus 2025 — Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman (KM Unmul) mendesak pihak kampus untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2025. Aksi Demonstrasi ini juga diramaikan oleh Mahasiswa Unmul langsung. Desakan ini muncul setelah berbagai keluhan dari mahasiswa baru terkait rangkaian kegiatan PKKMB yang dianggap kurang edukatif dan tidak sesuai dengan semangat pengenalan dunia akademik.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh KM Unmul, mereka menilai bahwa pelaksanaan PKKMB tahun ini cenderung berorientasi pada formalitas belaka, minim substansi, dan bahkan memuat praktik-praktik yang dianggap tidak relevan dengan nilai-nilai pendidikan tinggi.
KM Unmul juga menyoroti kurangnya transparansi dalam penyusunan agenda PKKMB, serta minimnya pelibatan organisasi mahasiswa dalam perencanaan kegiatan tersebut. Mereka menilai, hal ini berkontribusi terhadap kurangnya nuansa partisipatif dalam pelaksanaan program yang semestinya menjadi pintu gerbang awal bagi mahasiswa baru mengenal dunia kampus.
Sebagai bentuk respons, KM Unmul mengeluarkan Poin Tuntutan sebagai berikut :
- Mendesak Rektor untuk tidak melakukan intimidasi dan melawan segala bentuk intimidasi.
- Memberikan hak penuh pengelolaan PKKMB kepada mahasiswa
- Menolak UKT mahal.
4.Mendesak transparansi anggaran dan pembaharuan mone Universitas Mulawarman - Tangkap pelaku pungli di lingkup Universitas Mulawarman
- Keluarkan pelaku kekerasan seksual dari lingkup Universitas Mulawarman
“Keluarga Mahasiswa Unmul Meminta Rektor untuk dapat hadir di depan massa aksi dan mengambil langkah evaluasi secara bersama,” pungkasnya BEM KM selaku Humas
Menanggapi hal tersebut, pihak Universitas Mulawarman melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan menyatakan akan menampung seluruh masukan dari KM Unmul dan berkomitmen untuk melakukan evaluasi secara keseluruhan.
“Kritik dan masukan dari mahasiswa adalah bagian dari proses perbaikan. Kami akan mengundang berbagai pihak, termasuk perwakilan mahasiswa, untuk duduk bersama dan membahas arah PKKMB ke depan,” ujarnya singkat.
Isu terkait pelaksanaan PKKMB ini bukan hanya menjadi perhatian di Universitas Mulawarman, namun juga menjadi sorotan di berbagai perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Sejumlah pihak mendorong agar PKKMB dapat menjadi ruang edukatif yang berorientasi pada penguatan nilai-nilai akademik, bukan sekadar tradisi tahunan yang kerap kali sarat akan praktik yang tak relevan dengan dunia pendidikan. (BI)
