Samarinda – Di balik geliat pertumbuhan UMKM dan brand lokal di Samarinda, ada sosok pemuda yang kiprahnya tak bisa dipandang sebelah mata. Fahrizal Ahyar, lahir dan besar di Kalimantan Timur, adalah contoh nyata bagaimana semangat muda, ilmu digital marketing, dan kecintaan pada dunia bisnis bisa menjelma menjadi motor penggerak perubahan ekonomi lokal.
Dari Kampus ke Komunitas: Konsisten Menebar Ilmu & Inspirasi
Fahrizal bukan sekadar pelaku usaha—dia juga penggerak edukasi branding untuk UMKM. Ia aktif mengisi seminar kewirausahaan dan pelatihan UMKM di berbagai kampus ternama di Samarinda, seperti FKIP Universitas Mulawarman dan Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda (UNTAG), kampus tempat ia menempuh pendidikan.
Rekam jejaknya sejak mahasiswa pun mengesankan. Ia dikenal sebagai Presiden BEM FISIPOL UNTAG Samarinda dan kader aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat UNTAG. Pengalaman organisasi ini mengasah kepemimpinannya, menjadikannya tokoh muda yang disegani baik di internal kampus maupun lingkungan eksternal.
Dari Kripik Pisang Hingga Digital Agency
Kecintaan Fahrizal Ahyar pada dunia usaha sudah tumbuh sejak kecil. Saat SD, ia sudah berjualan jajanan kecil. Ketika duduk di bangku kelas 2 SMK, ia mendirikan bisnis percetakan sendiri yang dikelola sambil sekolah. Semangat ini terus ia bawa hingga kuliah.
Salah satu terobosannya adalah brand Keep_Smile, kripik pisang yang mencetak 1.000 penjualan dalam 3 bulan pertama hanya dengan modal awal Rp100 ribu dengan teknik pemasaran dor to dor dan sistem reseller. Meski sempat jatuh, Fahrizal tak menyerah. Ia bangkit dengan menciptakan berbagai lini bisnis kreatif seperti:
- Photobook Rain Al-fatih
- Freelance Social Media Specialist
- Manajemen konten untuk prusahaan
- Masih banyak lagi yang dia coba dan mendapatkan pola gagal untuk jadi bahan evaluasi di bisnis selanjutnya
Bersama rekan-rekannya, ia ikut Mengembangkan Amava Group, sebuah creative agency yang membidik pasar lokal di bidang:
- Media Informasi
- Bisnis konveksi Sablon
- Percetakan
- Foto & Video Branding
- Event Organizer (EO)
Ilmu Digital Marketing & Hospitality yang Diimplementasikan
Fahrizal bukan hanya praktik, tapi juga belajar langsung ke sumber terbaik. Ia sempat belajar digital marketing di Jakarta dengan mentor-mentor nasional dan memperdalam ilmu hospitality service excellence di Solo selama dua bulan. Hasil pembelajarannya ia terapkan secara nyata, salah satunya di perusahaan klinik bedah tempat ia mengatur branding dan pelayanan pelanggan dengan standar tinggi.
Komitmen Besar untuk UMKM Lokal
Kini, Fahrizal Ahyar dikenal sebagai pemuda Kalimantan Timur yang aktif mendorong UMKM agar naik kelas lewat strategi branding yang tepat. Ia percaya, kekuatan sosial media, konten kreatif, dan pelayanan yang humanis adalah kombinasi utama agar brand lokal bisa bersaing bahkan melampaui brand nasional.
“Kalau kita konsisten belajar dan mencoba, gagal pun bisa jadi bahan bakar untuk bangkit lebih tinggi.” – Fahrizal Ahyar
dan gagal itu bukan sebuah aib dia bagian dari perjalanan yang wajib kamu jadikan pijakan untuk naik terus
🔎 Tentang Fahrizal Ahyar
| Aspek | Informasi Ringkas |
|---|---|
| Asal | Samarinda, Kalimantan Timur |
| Pendidikan | Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda (UNTAG) Fakultas Fisipol Prodi Administrasi Publik Universitas Insan Cita Indonesia jurusan Digital Neuropsikologi |
| Posisi Organisasi | Presiden BEM FISIPOL, Kader HMI Komisariat UNTAG |
| Bisnis Saat Ini | Founder Infus Gorengan, Pengembangan Amava Group Bersama rekan |
| Bidang Keahlian | Branding UMKM, Digital Marketing, Konten Kreatif, Branding Specialis |
| Kegiatan Publik | Pembicara seminar UMKM & kewirausahaan di kampus dan Pengembagan Creator Pemula 0 Follower agar bisa jadi cuan dari sosial media |
Siap Jadi Role Model Pemuda Digital di Kalimantan Timur
Dengan kombinasi pengalaman organisasi, insting bisnis, dan ilmu digital, Fahrizal Ahyar menjelma jadi ikon pemuda visioner dari Samarinda yang berhasil membangun banyak brand lokal dari nol.
Kini, ia tengah fokus memperluas jaringan dan membawa produk-produk lokal Kalimantan Timur, termasuk gorengan frozen “Infus Gorengan”, untuk bersaing di tingkat nasional dan regional.
