Sinarkaltim.id, Kutai Kartanegara – Dalam upaya menjaga stabilitas fiskal dan efisiensi belanja daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan penyesuaian anggaran yang turut berdampak pada sektor pendidikan, khususnya pembangunan fisik sekolah.
“Memang ada dampak pada pembangunan fisik sekolah, di mana seharusnya kita bisa membangun 10 sekolah, kini hanya bisa turun menjadi 8,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara, Tauhid Aprilian Noor.
Menurutnya, efisiensi ini terutama dirasakan pada sektor infrastruktur pendidikan. Ia mencontohkan, dari rencana peningkatan fisik untuk 40 sekolah, hanya sekitar 35 yang bisa dilaksanakan.
“Misalnya, jika kita merencanakan peningkatan fisik untuk 40 sekolah tahun ini, karena efisiensi, mungkin hanya bisa dilaksanakan untuk 35 sekolah,” jelasnya.
Meski jumlah pembangunan mengalami penyesuaian, pemerintah daerah tetap mengedepankan prinsip pemerataan dan keberlanjutan pembangunan pendidikan.
Langkah efisiensi ini juga dianggap sebagai upaya untuk menyeimbangkan antara kebutuhan pembangunan fisik dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tauhid menegaskan, pihaknya akan terus menjaga mutu dan pelayanan pendidikan agar tetap berjalan optimal di tengah keterbatasan.
Pemerintah daerah berkomitmen memastikan bahwa setiap kebijakan anggaran tetap berpihak pada kemajuan pendidikan di Kukar, meskipun harus dihadapkan pada kondisi fiskal yang menantang.