Sinarkaltim.id, Tenggarong – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) tidak berhenti pada pelatihan dasar kewirausahaan bagi atlet disabilitas.
Kini, Dispora tengah merancang skema lanjutan yang lebih terstruktur untuk membantu para atlet mengembangkan usaha mereka ke jenjang yang lebih serius.
Kepala Bidang Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar, Dery Wardhana, menjelaskan bahwa program ini akan menerapkan pendekatan bertahap.
Para atlet disabilitas yang baru memulai usaha akan mendapatkan pembinaan awal dari Dispora. Selanjutnya, mereka akan diarahkan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mendapatkan pendampingan dan pengembangan usaha yang lebih spesifik.
“Jika pemuda disabilitas yang telah mengikuti pelatihan masih memenuhi batas usia pembinaan, maka akan terus dibina oleh Dispora,” ujar Dery.
Lebih lanjut, Dery menerangkan bahwa ketika usia bina atlet telah melampaui batas atau usaha yang dirintis sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan, Dispora akan mengambil langkah strategis.
Pembinaan akan dialihkan ke OPD lain yang memiliki kompetensi dan fasilitas yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengembangan usaha.
“Kemudian, saat sudah melewati batas usia, atau usahanya sudah berjalan cukup baik, maka pihaknya akan mengalihkan pembinaan ke Dinas Koperasi dan UMKM, atau bahkan ke Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sesuai sektor usahanya,” jelasnya.
Dery menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan kolaborasi dan sinergi yang kuat antar berbagai pihak. Dispora menyadari bahwa mereka tidak dapat berjalan sendiri dalam mewujudkan kemandirian ekonomi para atlet disabilitas.
“Kami tidak bisa jalan sendiri. Program ini butuh sinergi dengan perangkat daerah lain. Jadi ketika sudah waktunya, kami arahkan mereka ke OPD yang punya fasilitas dan pendampingan lanjutan,” tegasnya.
Dengan adanya model pembinaan yang bertahap ini, Dispora Kukar berharap para atlet disabilitas tidak hanya mendapatkan bekal pengetahuan di awal, tetapi juga mendapatkan pendampingan yang berkelanjutan dalam perjalanan usaha mereka.
“Kita ingin mereka punya perjalanan usaha yang utuh, bukan cuma semangat sebentar lalu berhenti,” pungkas Dery. (Adv)
(MF)