Sinarkaltim.Id, Tenggarong – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan keseriusannya dalam mempersiapkan generasi muda untuk bersaing di kancah dunia kerja, terutama di sektor industri kreatif yang terus berkembang pesat.
Langkah konkret yang diambil adalah dengan menggelar berbagai pelatihan hingga fasilitasi sertifikasi profesi bagi para konten kreator, editor video, hingga pengelola acara.
Kepala Bidang Kepemudaan dan Kewirausahaan Dispora Kukar, Dery Wardhana, menegaskan bahwa keterampilan saja tidak lagi cukup di era kompetitif ini. Sertifikasi keahlian menjadi kunci utama bagi para talenta muda untuk membuka pintu peluang kerja yang lebih luas.
“Kita melihat anak-anak muda di Kukar ini sudah punya skill, itu tidak diragukan lagi. Tapi sekarang tuntutannya bukan cuma jago, mereka juga harus punya sertifikasi keahlian,” ujar Dery kepada Sinarkaltim.com, Sabtu (12/4/2025).
Dery menjelaskan, kebutuhan akan sertifikasi resmi, terutama yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), semakin mendesak seiring dengan ketatnya persaingan di pasar kerja.
Hal ini menjadi krusial terutama dalam menghadapi peluang di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), di mana standar rekrutmen kini semakin tinggi.
“Kalau di Kukar mungkin belum semuanya wajib sertifikat, tapi di luar, seperti di IKN, itu sudah jadi persyaratan. Nah, kita bantu anak-anak muda Kukar untuk siap ke sana,” imbuhnya.
Upaya Dispora Kukar dalam memfasilitasi sertifikasi ini telah berjalan sejak tahun 2023. Tercatat, sebanyak 40 konten kreator muda berhasil mengantongi sertifikasi resmi pada tahun tersebut. Program ini terus berlanjut di tahun 2024 dengan memperluas cakupan bidang keahlian.
“Ada 25 orang konten kreator lagi yang kita fasilitasi tahun lalu. Terus 25 editor video juga kita bantu sertifikasinya, ditambah 25 orang yang kita siapkan untuk sertifikasi MAIS, itu pengelola event,” jelas Dery merinci.
Langkah strategis ini diharapkan dapat memicu lahirnya subsektor ekonomi kreatif baru yang berakar dari potensi lokal Kukar. Dengan pengakuan kompetensi yang sah, para profesional muda ini diharapkan mampu mengembangkan karier dan memberikan kontribusi signifikan bagi daerah.
Dery pun menyampaikan harapannya agar program ini dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak lagi pemuda kreatif di Kutai Kartanegara.
“Dari sini kita bisa kuatkan subsektor-subsektor industri kreatif yang ada. Karena ke depan, bukan cuma skill yang dilihat, tapi juga legalitas dan pengakuan kompetensinya,” pungkasnya. (Adv)
(MF)