Disdikbud Kukar Tegaskan Larangan Wisuda untuk TK hingga SMP

sinarkaltim.id

Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno (istimewa)
Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno (istimewa)

TENGGARONG — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) mempertegas larangan pelaksanaan kegiatan wisuda bagi siswa jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Imbauan ini ditegaskan kembali menyusul laporan yang terus muncul menjelang akhir tahun ajaran.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno menyatakan bahwa wisuda bukan merupakan bagian dari program pendidikan resmi di tingkat TK, SD, maupun SMP.

Baca Juga  Dispora Kukar Siapkan Program Pelatihan dan Sertifikasi Kopi untuk Lahirkan SDM Kompeten

Ia menegaskan, jika sekolah negeri tetap nekat menggelar kegiatan seremonial tersebut, maka akan diberikan teguran.

“Kalau sekolah negeri bisa kita bina, tapi kalau swasta kadang kembali lagi ke orang tuanya. Padahal sudah ada edaran, dan jika (sekolah negeri) masih dilakukan, tentu akan kita beri teguran,” kata Joko.

Ia menjelaskan bahwa esensi wisuda sejatinya diperuntukkan bagi lulusan perguruan tinggi, seperti Strata 1 (S1).

Baca Juga  Dana Program RT di Kukar Direncanakan Naik Jadi Rp150 Juta

Namun dalam praktiknya, tradisi ini kini menjalar hingga ke jenjang pendidikan dasar, yang menurutnya justru mengaburkan makna wisuda itu sendiri.

Selain wisuda, Joko juga mengingatkan soal kegiatan perpisahan siswa yang kerap dilakukan di luar sekolah.

Disdikbud Kukar tetap memperbolehkan acara perpisahan, dengan catatan tidak memberatkan orang tua dan tetap mengutamakan keselamatan siswa.

“Silakan perpisahan di sekolah, tidak mengurangi maknanya. Tapi jangan di tempat wisata yang jauh, karena bisa membahayakan anak-anak dan memberatkan orang tua,” ujarnya.

Baca Juga  Desa Kukar Tak Lagi Tertinggal, DPMD Dorong Kolaborasi untuk Naikkan Status

Pihaknya mencatat, laporan dari orang tua siswa terkait kegiatan-kegiatan sekolah yang dianggap membebani, seperti wisuda dan studi tur, biasanya meningkat jelang kelulusan atau saat menjelang tahun ajaran baru.

“Apalagi anak kelas 6 atau 9, kadang orang tua protes karena tidak ikut. Tapi ini soal pendidikan, dan harus sesuai dengan esensinya,” tutup Joko.

تحميل...

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar