TENGGARONG — Kualitas produk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diproyeksikan akan meningkat seiring geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Masuknya belasan ribu tenaga kerja dari berbagai daerah ke wilayah IKN dinilai akan membawa pengaruh besar terhadap sektor ekonomi lokal, termasuk bagi UMKM Kukar.
“UMKM Kukar harus meningkatkan kualitas produk yang berdaya saing, karena pangsa pasar IKN butuh produk yang berkualitas dan aman dikonsumsi,” ujar Tenaga Pendamping Sertifikasi Halal, Zakaria Ahmad Busro.
Zakaria menegaskan bahwa pelaku usaha wajib segera melengkapi legalitas usahanya, terutama bagi produk makanan dan minuman kemasan. Tanpa izin edar dari BPOM dan sertifikat halal, produk lokal sulit menembus pasar modern maupun ritel.
Ia mengingatkan bahwa pelaku UMKM masih memiliki kesempatan hingga tahun 2024 untuk melengkapi seluruh persyaratan tersebut. Bahkan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memberikan fasilitas sertifikat halal gratis bagi pelaku UMKM.
“Konsumen lebih percaya terhadap produk yang memiliki kelengkapan administrasi dan jaminan mutu dibandingkan yang tidak. Kesempatan ini harus dimanfaatkan,” tuturnya.
Selain legalitas, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi fokus utama. Zakaria menyebut, pemerintah daerah telah menggulirkan berbagai program pelatihan bagi UMKM agar mampu bersaing dengan pelaku usaha dari luar daerah.
“Produk dari luar Kukar sudah mulai melirik pangsa pasar IKN. Untuk itu, UMKM Kukar harus memperhatikan kualitas produk agar tidak hanya jadi penonton di daerah sendiri,” tandasnya.