KUTAI KARTANEGARA -Sekitar 62 ribu pelaku usaha di Kutai Kartanegara (Kukar) saat ini tengah didorong berkembang melalui pembinaan yang disesuaikan dengan tahap usaha mereka.
Mulai dari wirausaha baru, pemula, mapan, hingga maju (yang telah ekspansi ke ekspor atau franchise), setiap klaster memiliki kebutuhan dan kecepatan tumbuh berbeda.
“Setiap pelaku usaha memiliki kecepatan tumbuh yang berbeda. Ada yang hanya butuh satu-dua bulan pembinaan, tapi ada juga yang perlu waktu satu hingga dua tahun,” ujar Kepala Bidang Pengembangan UKM Diskop UKM Kukar, Fathul Alamin.
Fathul menjelaskan bahwa pembinaan UMKM tidak hanya dilakukan Diskop UKM, melainkan dikolaborasikan dengan berbagai instansi sesuai sektor, seperti Dispora untuk wirausaha muda, Dinas Pariwisata untuk usaha wisata, Dinas Pemberdayaan Perempuan, hingga Dinas Pertanian.
Selain pembinaan, pemerintah juga mempermudah akses perizinan seperti pembuatan NIB, izin PIRT, dan sertifikasi halal, serta menyediakan akses permodalan melalui program Kredit Kukar Idaman.
Program stimulan ini sudah berjalan lima tahun, menawarkan plafon pinjaman hingga Rp50 juta dengan bunga 0 persen.
“Melalui RPJMD, kami juga berencana meningkatkan plafon pinjaman agar dampaknya lebih terasa bagi pelaku usaha di berbagai sektor,” imbuh Fathul.
Ia pun mengajak para pelaku UMKM untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada.
“Namun intinya, sekuat apa pun program pemerintah, kalau pelaku usahanya tidak punya niat dan tekad untuk berkembang, maka akan sulit. Sebaliknya, jika ada kemauan kuat, tanpa bantuan pun mereka tetap bisa maju,” pungkasnya.