SKB Jadi Garda Depan Pengentasan Putus Sekolah di Kukar

sinarkaltim.id

Kepala Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) (istimewa)
Kepala Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) (istimewa)

TENGGARONG — Komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk menekan angka putus sekolah terus digencarkan melalui peran strategis Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

Lembaga ini kini diandalkan sebagai ujung tombak pendidikan non formal di tengah tantangan geografis dan sosial Kukar.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Disdikbud Kukar, Pujianto menyebut SKB mampu menjangkau kelompok masyarakat yang tidak terakomodasi pendidikan formal, sekaligus memberikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemandirian.

Baca Juga  Kukar Siap Dukung Percepatan Swasembada Pangan Kaltim

“Selama kita punya semangat belajar dan wadah yang mendukung seperti SKB, tidak ada kata terlambat untuk kembali ke bangku pendidikan,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa SKB sebagai lembaga yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah, mampu mengisi celah yang tidak dapat dijangkau oleh Satuan Kredit Pendidikan (SKP) yang berbasis swadaya masyarakat.

“Karena SKP tergantung pada inisiatif masyarakat, tentu tidak bisa selalu optimal. Di sinilah peran SKB jadi sangat penting,” ujarnya.

Baca Juga  Generasi Muda Jadi Target Utama, Disdikbud Kukar Digitalisasi Informasi Cagar Budaya

Pujianto menyebut, cakupan layanan pendidikan di SKB mengalami perkembangan positif. Pada 2022–2023, peserta program Paket A dan B di PNFI dan SKB PKPM hanya sekitar 3.000 orang. Kini, masing-masing program sudah memiliki sekitar 1.500 peserta aktif.

Tak hanya fokus pada pendidikan kesetaraan, SKB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) juga memberikan pelatihan keterampilan seperti menjahit, tata boga, hingga teknologi informasi. Semua layanan ini diberikan secara gratis, didukung penuh oleh pemerintah daerah.

Baca Juga  UMKM Kukar Naik Kelas, Pemkab Dorong Penguatan Ekonomi Kerakyatan

“Kami cukup terbantu karena Bupati sangat peduli terhadap pengentasan kemiskinan, dan pendidikan merupakan indikator penting di dalamnya,” tambahnya.

Dengan wilayah Kukar yang luas dan tingkat penyebaran penduduk yang tidak merata, SKB dinilai menjadi solusi efektif untuk pemerataan akses pendidikan, sekaligus sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.

“Ini pertanda baik. Kami sangat menyadari bahwa wilayah kita sangat luas, dengan penduduk yang tersebar dan tingkat putus sekolah yang masih tinggi,” tutup Pujianto.

تحميل...

Baca Juga

Bagikan:

Tinggalkan komentar