Tenggarong – Dalam upaya memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai anak terlantar, Dinas Sosial (Dinsos) Kutai Kartanegara menegaskan bahwa anak terlantar tidak hanya mencakup mereka yang hidup di jalanan, tetapi juga mereka yang tinggal bersama keluarga namun kurang mendapatkan perhatian yang seharusnya.
Padahal, banyak anak yang masih tinggal bersama keluarga di rumah, namun dalam kondisi terlantar karena kurangnya perhatian dari orang tua atau keluarga.
“Banyak yang masih kurang paham dengan kata anak terlantar ini. Mereka mengira, terlantar itu hidupnya cuma dijalan, anak terlantar itu ada juga anak yang tinggal di rumah tapi kondisi kurangnya perhatian dari orang tua atau keluarga. Itu bisa dikatakan terlantar,” kata Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kukar, Yuliandris.
Yuliandris menjelaskan bahwa keterlantaran anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah ekonomi, perceraian, perlakuan salah yang diterima anak, dan rendahnya pendidikan orang tua, yang berpengaruh pada pola asuh yang tidak baik.
“Faktor keterlantaran juga bisa karena masalah ekonomi, perceraian, hingga pola asuh yang tidak baik,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah menjalankan berbagai program bantuan untuk anak-anak yang membutuhkan, termasuk bantuan tunai, bantuan makanan, serta pembinaan bagi anak-anak tersebut.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dinsos Kukar, diharapkan anak-anak yang membutuhkan bantuan dapat memperoleh perhatian dan pembinaan yang layak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, serta mencegah mereka mengalami keterlantaran lebih lanjut.